Contents
- 1 1. Pengertian pantun
- 2 2. Syarat-syarat pantun
- 3 3. Peran Pantun
- 4 4. Contoh Pantun Berdasarkan Klasifikasinya
- 5 a. Pantun Anak-anak
- 6 b. Pantun Anak Muda
- 7 c. Pantun Jenaka
- 8 RelatedPosts
- 9 Pengertian dan Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam
- 10 Kalimat yang Mengandung Perintah dalam Teks Prosedur Adalah?
- 11 Ketahui Derajat Letak Astronomis Indonesia dan Batas Wilayah
1. Pengertian pantun
Pantun adalah salah satu jenis bentuk puisi Indonesia lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa Nusantara (Melayu). Dalam bahasa Jawa kita mengenal pantun dengan istilah parikan dan dalam bahasa Sunda kita mengenalnya sebagai paparikan.
2. Syarat-syarat pantun
Syarat-syarat pantun yang umum kita kenal terdiri dari 5 bagian, yaitu:
- Terdiri atas 4 baris atau larik
- Tiap baris/larik terdiri dari 8 sampai 12 suku kata, tapi yang lazimnya 10 suku kata
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi
- Bersajak akhiran dengan pola a-b-a-b
Sampiran dan Isi adalah bagian utama dari semua bentuk pantun. Sampiran adalah baris satu dan dua awal, yang acap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya). Dan biasanya tidak mempunyai korelasi dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud melainkan untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir yaitu bari tiga dan empat adalah merupakan isi, dimana itu menjadi tujuan dari pantun tersebut.
3. Peran Pantun
Menjadi alat pemelihara bahasa, pantun berperan penting dalam penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih individu untuk berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun juga melatih seseorang berfikir lebih asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki korelasi dan keterkaitan dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun berfungsi untuk mempererat hubungan dalam pergaulan. Bahkan hingga sekarang, di kalangan muda-mudi kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan serta ketepatan seseorang dalam berfikir dan mengolah kata-kata dengan baik.
Meskipun kita jumpai seringkali bercampur dengan bahasa-bahasa lain. Akan tetapi secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat dalam menyampaikan sebuah pesan.
4. Contoh Pantun Berdasarkan Klasifikasinya
a. Pantun Anak-anak
- Pantun Suka Cita
Definisi dari pantun suka cita adalah pantun yang isinya mengungkapkan perasaan kebahagiaan atau kegembiraan hati.
Contoh:
Pergi ke rumah tante Dira,
Tante Dira lagi garuk punggung.
musnah lara riang gembira,
Berkemah di kaki gunung.
Senang, gembira, riang adalah ciri-ciri anak atau manusia yang penuh kebahagiaan. Tidak merasa sedih maupun hampa dalam menjalani kehidupan. - Pantun Duka Cita
Definisi pantun berduka cita adalah sebuah pantun yang mengekspresikan/ perasaan kesedihan hati atau berduka cita atas terjadinya sesuatu. Dukacita adalah sebuah rangkaian perasaan gelombang emosi dan mental, yang membawa seseorang menuju kerapuhan diri dalam menjalani rutinitas kehidupan.
Contoh:
Siput jalannya lambat,
Lambat pula sedikit tenaga.
Selamat jalan duhai sobat,
Doaku kita bersua di surga.
b. Pantun Anak Muda
- Pantun Nasib
Definisi dari pantun nasib adalah pantun yang berisi tentang cerita dari keadaan diri, biasanya digunakan menceritakan nasib seseorang.
Contoh:
Perahu kecil menuju tepi,
Hutan lebat nan rimbun.
Terdiam diri di dalam sepi,
Menunggu THR turun.
- Pantun Perkenalan Diri
Definisi dari pantun perkenalan adalah pantun yang dipakai untuk memperkenalkan diri agar dapat menjadikan suasana mencair di khalayak ramai ataupun pada seseorang.
Contoh:
Pakai sepatu buat olahraga,
Kayuh sepeda keliling kota.
Jika boleh hendak bertanya
Gadis manis siapa yang punya?
c. Pantun Jenaka
Definisi dari pantun jenaka adalah pantun yang memiliki sifat menghibur dan memiliki kalimat lucu di tiap barisnya. Pantun ini tergolong dalam puisi lama dan bagian dari khasanah kebudayaan asli Indonesia.
Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu,
Berenang-renang ketepian.
Kalau berkenan ke penghulu,
Daripada kelamaan berteman.
Discussion about this post