Contents
- 1 Penyebab Anak Susah Makan
- 2 Mengalami Diare
- 3 Mengalami Sembelit
- 4 RelatedPosts
- 5 8 Makanan Diet untuk Menurunkan Berat Badan
- 6 Cara Daftar BPJS Kesehatan Online Via Aplikasi
- 7 Pahami Alergi Dingin: Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi
- 8 Mengalami Eosinophilic Esophagitis
- 9 Mengalami Intoleransi Makanan
- 10 Mengalami Gangguan Organ Ginjal dan Hati
Katalogue.id – Anak susah makan ini solusinya, bunda jangan khawatir. Ketika anak tidak mau makan kerap menjadi tantangan yang harus dihadapi para orangtua. Padahal, di masa pertumbuhan seperti ini asupan gizi anak sekolah dari makanan harus dipenuhi dengan baik, guna mendukung perkembangannya.
Anak-anak biasanya akan susah makan atau menjadi picky eater ketika usianya menginjak 1 tahun. Namun, ada juga anak yang susah makan ketika usianya 2–5 tahun. Menghadapi anak susah makan memang diperlukan kesabaran dan strategi tersendiri.
Pada saat itu, pertumbuhan anak menjadi sedikit lebih lambat bila dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Penyebab Anak Susah Makan
Fase susah atau menolak makan merupakan fase normal yang akan dilalui setiap anak sekaligus Anda sebagai orangtua, tak terkecuali di masa perkembangan anak 6-9 tahun.

Alasan utama anak tidak mau makan sama sekali biasanya karena memiliki ketakutan tersendiri mengenai makanan tersebut. Ketakutan tersebut bisa karena aroma, bentuk, tampilan, tekstur, atau rasa makanan yang masih baru baginya.
Kondisi ini biasanya dialami oleh anak yang baru saja hendak mencoba makan jenis makanan baru atau pernah mencobanya tapi tidak suka. Kekhawatiran tersebutlah yang kemudian membuat anak pilih-pilih makan. Begini penyebab anak susah makan.
Mengalami Diare
Apabila biasanya nafsu makan anak tergolong baik tapi tiba-tiba jadi susah makan bisa jadi ia mengalami infeksi virus atau bakteri. Perhatikan apakah anak sering bolak-balik ke kamar mandi dan mengeluhkan sakit perut berulang kali.
Apabila anak mengalami kondisi tersebut, kemungkinan besar penyebab anak susah makan adalah diare, terutama apabila anak hobi jajan sembarangan.
Mengalami Sembelit
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi ketika proses buang air besar (BAB) anak tidak lancar seperti biasanya. Sembelit berkebalikan dengan diare yang membuat pengidapnya bisa BAB dalam frekuensi yang sering.
Ketika anak mengalami sembelit, frekuensi buang air besarnya bisa sangat jarang. Bahkan, anak bisa hanya sekitar 3 kali dalam seminggu buang air besar. Dalam kondisi ini, tidak menutup kemungkinan anak jadi lebih susah makan, bahkan enggan mencoba jenis makanan baru.
Mengalami Eosinophilic Esophagitis
Eosinophilic esophagitis merupakan kondisi ketika sel darah putih (eosinofil) yang seharusnya bertugas menangkal alergi, justru menumpuk di kerongkongan (esofagus).
Hal ini bisa dipicu oleh respons terhadap agen peyebab alergi (alergen). Kebanyakan anak yang memiliki esofagitis biasanya alergi terhadap beberapa jenis makanan atau hal lain, misalnya susu, kacang-kacangan, telur, serbuk bunga, dan lain sebagainya.
Esofagitis menimbulkan gejala berupa pembengkakan pada tenggorokan sehingga terasa sakit saat menelan makanan.
Mengalami Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki kemampuan untuk mencerna zat tertentu yang terkandung di dalam makanan atau minuman. Penting untuk dipahami kalau kondisi ini berbeda dengan alergi makanan, yang disebabkan oleh reaksi sistem imun.
Ketidakmampuan tubuh dalam mencerna makanan inilah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala. Meliputi sakit perut, mual, dan lainnya. Inilah yang akhirnya membuat anak menolak bahkan tidak mau makan sama sekali. Berbagai makanan yang bisa mengakibatkan intoleransi meliputi laktosa, gandum, serta gluten.
Mengalami Gangguan Organ Ginjal dan Hati
Beragam penyakit yang memengaruhi fungsi organ ginjal, hati, maupun organ lainnya bisa mengakibatkan anak susah makan. Konsultasikan dengan dokter guna mencari tahu penyebab pasti yang dialami si kecil.
Discussion about this post